PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERPASANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan menggunakan model PBL lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan mengggunakan model DI pada pokok bahasan reaksi redoks, serta untuk mengetahui korelasi hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 2 Binjai yang berjumlah delapan kelas dengan total jumlah siswa 296 siswa. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan teknik random sampling sebanyak dua kelas, yakni satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Masing - masing kelas terdiri atas 38 orang siswa. Siswa pada kelas eksperimen dibelajarkan menggunakan model PBL. Sedangkan siswa pada kelas kontrol dibelajarkan menggunakan model DI. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua ranah yaitu kognitif dan afektif. Untuk mengukur ranah kognitif digunakan instrumen tes hasil belajar yang disusun dalam bentuk objective test dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dianalisis dan dinyatakan memenuhi syarat uji validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda, distraktor, dan reliabilitas. Sedangkan untuk mengukur ranah afektif digunakan lembar observasi penilaian sikap untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Sebagai prasyarat uji hipotesis, data hasil belajar, kemampuan berpikir kritis siswa kedua kelompok sampel diuji normalitas dan homogenitasnya dan diperoleh data kedua kelompok sampel yang berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-test satu pihak (pihak kanan). Rata – rata hasil belajar siswa diperoleh 75,16 untuk kelas eksperimen dan 70,63 untuk kelas kontrol. Rata – rata kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh 40,17% untuk kelas eksperimen dan 31,49% untuk kelas kontrol. Untuk korelasi hasil belajar dengan kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh r = 0,657. Dengan demikian, uji hipotesis hasil belajar, kemampuan berpikir kritis dan korelasi tolak Ho (terima Ha). Sehingga ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan model PBL dengan media kartu berpasangan lebih tinggi dari model DI pada pokok bahasan reaksi redoks. Serta ada korelasi antara hasil belajar dengan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan model PBL dengan media kartu berpasangan pada pokok bahasan reaksi redoks.