KEPERCAYAAN ETNIS BATAK TOBA TERHADAP DATU BOLON DI DESA TANJUNG GUSTA KECAMATAN SUNGGAL

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang kepercayaan masyarakat Etnis Batak Toba terhadap Datu Bolon, Menganalisis benda-benda magis yang digunakan Datu Bolon, dan Mengetahui proses ritual yang dilakukan Datu Bolon pada masing-masing keluhan pasien di Desa Tanjung Gusta Kecamatan Sunggal. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi non partisipan dan wawancara secara terstruktur agar informasi diperoleh dengan lebih mendalam. Informan dalam penelitian ialah Datu Bolon,lima pasien (Etnis Batak Toba) , Kepala Desa, dan masyarakat beretnis Batak Toba di Desa Tanjung Gusta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Desa Tanjung Gusta Kecamatan Sunggal beretnis Batak Toba masih mempercayai kekuatan Datu Bolon. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori animisme oleh E.B Taylor dan A.C Kryut. Selain itu Etnis Batak Toba adanya wujud pembuktian keberhasilan Datu Bolon dalam membantu setiap pasien dari meramal dan mengobati, adanya kekuatan sahala dari para leluhur yang diturunkan ke Datu Bolon atau siapapun sudah sejak lama diketahui pada masa sebelumnya, proses saat menjalankan ritual dilakukan dengan adegan yang tidak manupulasi.Untuk menyelesaikan masalah dan pengobatan pasien, maka Datu Bolon menggunakan kekuatan gaib diperoleh melalui mediasi dengan pembacaan mantra persembahan sesajian dan benda-benda pusaka dari leluhur untuk memanggil kekuatan gaib. Setiap keluhan pasien terdapat perbedaan dalam persembahan sesajian, hal ini didasari karena terdapat dua leluhur / kekuatan gaib yang berbeda yakni leluhur untuk meramal disebut dengan (Ompung Bolon) dan leluhur untuk mengobati pasien disebut dengan (Ompung Mulajadi). Ritual yang diadakan oleh Datu Bolon terdapat dua jenis ritual yaitu ritual manuk gantung (meramal) dan ritual pengobatan tradisional dari beberapa penyakit khusus patah tulang, penyakit kulit dan penyakit tondi yang sakit. Penelitian ini sekaligus menyimpulkan bahwa keberadaan Datu Bolon masih dipercayai oleh Etnis Batak Toba dan kepercayaaan masyarakat / Etnis Batak Toba timbul didasari kemampuan Datu Bolon yang terbagi dua ranah, yakni dalam hal meramal dan pengobatan di Desa Tanjung Gusta Kecamatan Sunggal, meskipun kondisi zaman sekarang semakin modern.