FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Penilaian perusahaan secara umum menjadi salah satu sasaran praktik
perataan laba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang diduga
mempengaruhi praktik perataan laba yaitu Pertumbuhan Penjualan, Return On
Asset, Debt to Asset Ratio serta menguji apakah terdapat pengaruh terhadap
Reaksi Pasar (CAR).
Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur Sektor
industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah
64 perusahaan. Sampel terdiri dari 31 perusahaan manufaktur sektor industri dasar
dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun dari tahun 2011
– 2015, dengan subsampel sebanyak 155 laporan keuangan. Teknik pemilihan
sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik analisis data yang
digunakan adalah statistic deskriptif, uji normalitas, asumsi klasik, dan pengujian
hipotesis (uji statistic T, uji simultan F dan analisis jalur).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, variabel Pertumbuhan
Penjualan, Return On Asset, dan Debt to Asset Ratio tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Praktik Perataan Laba. Artinya bahwa semua variabel ini
tidak mampu mendeteksi perilaku manajemen dalam melakukan praktik perataan
laba. Kedua, variabel Pertumbuhan Penjualan, Return On Asset, dan Debt to Asset
Ratio tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap Reaksi pasar. Artinya
bahwa para investor di pasar modal belum mempertimbangkan faktor variabel ini
dalam pengambilan keputusan investasi. Ketiga, variabel Pertumbuhan Penjualan,
Reuturn On Aseet dan Debt to Asset Ratio tidak berpengaruh terhadap Reaksi
Pasar walaupun melalui Praktik Perataan Laba. Artinya, para investor dalam
pengambilan keputusan melalui pertimbangan perataan laba oleh manajemen juga
tidak mempertimbangkan factor variabel tersebut.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah dengan
mengetahui pengaruh variabel-variabel tersebut, investor dapat memilih strategi
untuk memilih perusahaan yang benar-benar dianggap sehat sebagai tempat
menanamkan modalnya.