PENGARUH STRATEGIS PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 MEDAN

Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dan siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah.(2) Hasil belajar antara siswa yang memiliki kemandirian tinggi dengan siswa yang memiliki kemandirian rendah. (3) Interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian terhadap hasil belajar PPKn.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Medan pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Populasi berjumlah 128 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling berjumlah 64 orang yang terdiri dari kelas XI AK1 dan XI AK2 diajarkan strategi pembelajaran kontekstual learning dan strategi pembelajaran berbasis masalah. Tes kemandirian dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang mempunyai kemandirian tinggi dan kemandirian rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain faktorial Anava 2x2. Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α = 0,05. Sebelumnya dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) hasil belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran kontekstual learning lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis masalah, dengan Fhitung = 20,6 > Ftabel = 2,76 pada taraf signifikan α = 0,05; (2) hasil belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan siswa yang memiliki kemandirian tinggi dari pada hasil belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan siswa yang memiliki kemandirian rendah, dengan Fhitung = 51,59 > Ftabel = 3,97 pada taraf signifikan α = 0,05; (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemandirian dalam mempengaruhi hasil belajar siswa, dengan Fhitung = 51,59 > Ftabel = 2,76 pada taraf signifikan α = 0,05. Hipotesis ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kontekstual learning lebih tepat daripada strategi pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan siswa, dan siswa yang memiliki tipe kemandirian tinggi akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemandirian rendah.