ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH TAHUN 1996-2014

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa nilai tukar biasanya berubah-ubah, perubahan kurs dapat berupa apresiasi dan depresiasi (penurunan nilai tukar mata uang negara tertentu terhadap nilai mata uang negara lain). Mata uang yang digunakan sebagai pembanding dalam tukar menukar mata uang adalah dollar Amerika Serikat (US Dollar) karena dollar Amerika Serikat merupakan salah satu mata uang yang kuat dan merupakan mata uang acuan bagi sebagian besar negara berkembang termasuk Indonesia. Apresiasi merupakan kenaikan nilai tukar negara tertentu terhadap nilai mata uang negara lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh inflasi, suku bunga, dan jumlah uang beredar terhadap nilai tukar Rupiah tahun 1996-2014. Analisis pengaruh dilakukan dalam jangka pendek dengan menggunakan teknik Model Koreksi Kesalahan (Error Correction Mechanism = ECM). Data yang digunakan adalah data time series dari tahun 1996 hingga tahun 2014 dengan menggunakan Eviews 8.0. Data yang bersumber dari Bank Indonesia (BI), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi domestik memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan jumlah uang beredar memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, sedangkan inflasi luar negeri, suku bunga domestik, suku bunga luar negeri tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Dari hasil koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel yang diteliti dapat menjelaskan 93,11 persen terhadap nilai tukar rupiah sedangkan sisanya 3,89 persen. Dijelaskan oleh variabel-variabel diluar model (yang tidak diteliti).