SEJARAH PERUBAHAN INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) NEGERI MEDAN MENJADI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Sejarah Perubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan menjadi Universitas Negeri Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dimana sumber yang diperoleh dari lapangan berhubungan dengan masalah permasalahan peneliti. Untuk memperkuat literatur dilakukan studi pustaka (library research) dan mengumpulkan literatur maupun referensi yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan penelitian ini. Dimana perubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan, ada yang beranggapan bahwa jumlah lulusan Sarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan serta jumlah peminat lebih rendah dari Universitas. Namun alasan yang lebih tepat tentang Perubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan Menjadi Universitas Negeri Medan, yaitu untuk menjawab tantangan pembangunan, tidak hanya bidang pendidikan, akan tetapi juga pembangunan sektor lainnya. Dimana penyelenggaraan pendidikan dan nonkependidikan secara berdampingan dapat memungkinkan terjadinya resaurching sharing dan interaksi antara mahasiswa, yang memungkinkan terjadinya kompetensi wawasan keilmuan, yang akhirnya pada peningkatan mutu kedua program pendidikan dan nonpendidikan. Dan perubahan tersebut juga sejalan dengan program Pemerintah yaitu dalam angka partisipasi Pendidikan Tinggi, dalam bidang keletenikan tanpa harus mendirikan Perguruan Tinggi baru. Dan perubahan tersebut diharapkan dapat mengembangkan diri sehingga mampu menyatuhi perkembangan zaman. Dan perubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan mejadi Universitas Negeri Medan, berpengaruh juga terhadap peningkatan kualitas pendidikan program pendidikan dan nonpendidikan. Dimana solusi yang dilakukan untuk melengkapi Tenaga Pengajar dalam prongram nonkependidikan yaitu, Dosen yang muda mengambil Sarjana Ilmu Murni, sehingga Tenaga Pengajar untuk program nonkependidikan dapat terpenuhi