PEMANFAATAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN PENGISI PEMBUATAN BUSA POLIURETAN

Aritonang, Barita and Wirjosentono, Basuki and Thamrin and Eddiyanto (2016) PEMANFAATAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN PENGISI PEMBUATAN BUSA POLIURETAN. In: Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2016, 30-31 May 2016, Medan.

[thumbnail of Fulltext.pdf]
Preview
Text
Fulltext.pdf - Published Version

Download (851kB) | Preview

Abstract

Salah satu limbah hasil perkebunan kelapa sawit yang dapat digunakan sebagai bahan pengisi dalam industri poliuretan adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). karena ditinjau dari komposisi kimia tandan kosong kelapa sawit mengandung selulosa 45,9%, hemiselulosa 22,8%, dan lignin 6,5%, sehingga tandan kosong kelapa sawit dapat digunakan sebagai bahan pengisi untuk matras, jok mobil, joksepeda motor, polipot (pot kecil untuk bibit), papan ukuran kecil, sampai dengan bahan pengepak industri. Poliuretan dibuat dengan mereaksikan molekul yang memiliki gugus isosianat dengan molekul yang memiliki gugus hidroksil, sehingga jenis dan ukuran setiap molekul pembentuk akan memberikan efek terhadap sifat poliuretan
yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini untuk membuat busa poliuretan yang bersifat lunak (fleksibel), tidak mudah rapuh dan tidak mudah sobek yang bahan pengisinya dari serat tandan kosong kelapa sawit. Busa poliuretan yang terbentuk dkarakterisasi dengan analisis gugus fungsi yaitu Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan pengamatan permukaan dengan Scanning Electron Microscopy (SEM). Busa poliuretan telah berhasil disintesis dari Polipropilen Glikol dengan Toluen Diisosianat dengan menggunakan bahan pengisi dari serbuk tandan kosong kelapa sawit, busa yang dihasilkan bersifat fleksibel, tidak mudah rapuh. Busa poliueratan yang terbentuk dapat dilihat dari data serapan inframerah yaitu adanya serapan –NH terikat di daerah bilangan gelombang 3292,66 cm-1; serapan C=O di daerah 1409,76 cm-1; serapan NHCOO (uretan) di daerah 1707,62 cm-1. Selain itu adanya serapan C-N dari isosianat di daerah 1375,07 cm-1; serapan C-O uretan di daerah 1090,19 cm-1, serapan C=C aromatik di daerah 1640,84 cm-1; 1599,17 cm-1; 1540,86 cm-1 dan serapan C-H aromatik di daerah 865,65 cm-1; 809,20 cm-1; 770,92cm-1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari data serapan inframerah membuktikan terbentuknya busa poliuretan dan dari hasil pengamatan SEM juga membuktikan terjadinya proses pembentukan busa poliuretan.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Keywords: Busa poliuretan; Polipropilen glikol; Toluene diisosianat; Tandan kelapa sawit
Subjects: Q Science > QD Chemistry > QD241 Organic chemistry
Q Science > QD Chemistry > QD450 Physical and theoretical chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Depositing User: Mrs Harly Christy Siagian
Date Deposited: 20 Mar 2017 04:49
Last Modified: 21 Mar 2017 03:47
URI: https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/23719

Actions (login required)

View Item
View Item