IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENDIDIKAN SATU ATAP PADA SEKOLAH SWASTA PAB KECAMATAN PATUMBAK KABUPATEN DELI SERDANG

Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah implementasi manajemen pendidikan satu atap yang dilaksanakan di sekolah Swasta PAB Kecamatan Patumbak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (I) perencanaan yang dilakukan sekolah berkaitan dengan manajemen pengelolaan pendidikan satu atap, (2) pengorganisasian yang dilakukan sekolah berkaitan dengan manajemen pengelolaan pendidikan satu atap, (3) pengarahan yang dilakukan sekolah berkaitan dengan manajemen pengelolaan pendidikan satu atap, dan (4) pengawasan yang dilakukan sekolah berkaitan dengan manajemen pengelolaan pendidikan satu atap di sekolah swasta PAB Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang.Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Swasta PAB Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan langsung oleh peneliti melalui observasi, study dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisa data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulanHasil penelitian menunjulckan bahwa pengelolaan pendidikan SMP dan SMA Swasta PAB Patumbak dengan manajemen satu atap, manajemen sekolah tidak berjalan optimal. Fungsi-fungsi manajemen tidak dapat berjalan dengan balk. Penerapan sistem manajemen satu atap dalam pengelolaan sekolah yang berbeda tingkatan, SMP dan SMA, menurunkan kinerja manajerial kepala sekolah dan jugs pegawai, karena adanya perangkapan tugas. Implementasi fungsi perencanaan belum dapat dilakukan secara optimal, karena kepala sekolah sebagai pcnanggung jawab dalam perencanaan sekaligus membahas perencanaan dua tingkat pendidikan yang berbeda. Implementasi fungsi pengorganisasian dapat terlaksana lebih balk, terutama disebabkan gaya kepemimpinan yang sedikit otoriter. Implementasi fungsi pengarahan dapat dilakukan dengan lebih baik tergantung gaya kepemimpinan. Sesuai dengan implementasi fungsi pengorganisasian, dengan gaya kepemimpinan yang sedikit otoriter melakukan fungsi pengarahan atau pengaturan dengan lebih baik dalam jangka pendek. Implementasi fungsi pengawasan pada sistem pendidikan satu atap di SMP dan SMA PAB Patumbak, khususnya dalam pengawasan ICBM oleh kepala sekolah kurang maksimal, karena meliputi dua tingkat pendidikan yang berbeda. Hal ini menyebabkan proses KEM terkesan monoton, kurang meningkatkan semangat siswa untuk belajar.Dengan pelaksanaan manajemen pengelolaan pendidikan satu atap untuk SMP dan SMA, dapat diketahui bahwa pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen belum terlaksana sebagaimana mestinya. Dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pelaksanaan manajemen satu atap untuk tingkat SMP dan SMA di SMP dan SMA PAB Patumbak masih belum berhasil sebagaimana diharapkan. Implikasi dari pelaksanaan fungsi manajemen yang belum berhasil tersebut adalah mutu pelayanan pendidikan yang rendah.