UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DI KELAS IV SD NEGERI 173490 SIMBARA KEC. TARABINTANG KAB. HUMBAHAS T.P. 2015/2016

Pada saat pelaksanaan Observasi di SD Negeri 173490 Simbara Kec
Tarabintang, diperoleh nilai semester IPS siswa masih rendah, dan mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal mata pelajaran IPS karena monoton
masih menggunakan metode satu arah. Dengan demikian penulis mengadakan
penelitian dengan menggunakan metode diskusi, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Pokok
Bahasan Kenampakan Alam tenteng Gunung.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, subjek Penelitian
adalah siswa kelas IV SD Negeri 173490 Simbara Kec Tarabintang, yang
berjumlah 39 siwa yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan,
sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah dengan menggunakan metode
diskusi sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti melakukan
pelaksanaan perencanaan yang terdiri dari 4 tahap pelaksanaan tindakan, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi dan tes.
Langkah pertama yang dilakukan dengan penelitian ini adalah
mengobservasi guru dan memberikan tes kepada siswa. Hasilnya digunakan
sebagai data awal penelitian ini. Berdasarkan hasil tes diperoleh deskripsi
kemampuan siswa pada saat tes awal bahwa dari 39 siswa hanya 6 siswa yang
tuntas dalam belaajar dengan persentase 15,39%, sedangkan yang belum tuntas
33 siswa atau 84,61% dengan rata-rata kelas 45,90, ini berarti siswa mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal IPS tentang kenampakan alam tentang gunung
yang soalnya pilihan berganda, dengan hasil yang belum tercapai maka peneliti
melaksanakan Siklus I dengan pelaksanaan tindakan yang telah dibuat dan
memberikan postes I, maka diperoleh nilai bahwa pada siklus ini hanya 17 siswa
saja yang tuntas atau 43,59%, sedangkan yang belum tuntas 22 siswa atau 56,41%
dengan rata-rata kelas 64,36, terjadi peningkatan ketuntasan belajar tes awal
dengan siklus I sebesar 28,2%, peningkatan rata-rata sebesar 18,46. Pada saat
siklus ini ternyata tingkat ketuntasan belajar belum tercapai, maka peneliti
melanjutkan ke siklus II dengan pelaksanaan yang sama seperti siklus I, dan telah
memperoleh ketuntasan nilai belajar yaitu 33 siswa atau 84,61% yang tuntas,
sedangkan yang tidak tuntas 6 siswa atau 15,39% dengan rata-rata kelas 74,61,
terjadi peningkatan ketuntasan belajar dari siklus I dan siklus II sebesar 41,02%
dan peningkatan rata-rata sebesar 10,25.