PERKEMBANGAN PEMUKIMAN DI PEKAN KUALA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana terbentuknya dan berkembangnya Pemukiman di Pekan Kuala serta pengaruh masyarakatnya dalam bidang sosial dan budaya. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian sejarah dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang dilakukan adalah penelitian studi lapangan (Field Research) serta menggunakan teknik Oral History atau sejarah lisan dengan wawancara kepada beberapa narasumber untuk mengumpulkan informasi mengenai objek penelitian, dan dikombinasikan dengan penelitian studi pustaka (Library Research) dengan cara mengambil teori dan informasi dari buku-buku yang relevan serta berhubungan dengan sejarah Pemukiman di Pekan Kuala untuk dijadikan dasar atau landasan bagi peneliti dalam merekonstruksi sejarah.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa Pemukiman Pekan Kuala merupakan suatu pemukiman yang telah lama diketahui keberadaannya yang dibuktikan dengan adanya makam tua yang telah ada sekitar pada abad ke-19. Suku asli yang mendiami Pekan Kuala adalah Suku Karo yang datang dari Gunung di Tanah Karo. Daerah Langkat Hulu memang berbeda dengan Langkat Hilir yang biasanya Langkat dikenal dengan Suku Melayunya, namun tidak dengan Langkat Hulu yang mayoritas penduduknya adalah Suku Karo. Meski penduduk aslinya adalah suku Karo namun yang lebih berperan dalam pengembangannya adalah suku Rao yang merupakan suku pendatang. Pekan Kuala juga mengalami perkembangan yang cukup signifikan saat kedatangan Kolonial Belanda yakni dengan dibukanya perkebunan termbakau oleh Jacobus Nienhuys. Akibat dari dibukanya perkebunan maka didatangkan pekerja dari luar dikarenakan masyarakat setempat tidak bersedia dijadikan kuli, suku pendatang itu adalah Suku Jawa, etnis Cina, dan India. Hal inilah yang semakin menjadikan Pekan Kuala menjadi pemukiman dengan penduduk yang multikultural. Kawasan Pekan Kuala juga merupakan wilayah perjuangan yang memiliki peristiwa penting yaitu saat agresi militer Belanda 1 pada Juli 1947 yang mengakibatkan terjadinya tragedi di Gudang Bekiun dan pembumi hangusan Pekan Kuala., hingga pembantaian orang-orang yang terlibat PKI pada tahun 1965