PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DENGAN MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SEDEKAH ZIS) UNTUK USAHA PRODUKTTF ASHNAF PADA BAZDASU

Darma, Jufri and Nasirwan, and Hasyim, and Syu'aibun, (2012) PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DENGAN MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SEDEKAH ZIS) UNTUK USAHA PRODUKTTF ASHNAF PADA BAZDASU. Research Report. FE Unimed.

[img] Text
Fulltext.pdf - Published Version

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg - Published Version

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg - Published Version

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg - Published Version

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg - Published Version

Download (0B)
[img] Other (Generate index codes conversion from text to indexcodes)
indexcodes.txt - Published Version

Download (0B)

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk menerapkan model pengembangan dan pemberdayaan masyarakat miskin dengan mengoptimalkan ZIS untuk usaha produktif ashnaf binaan Bazdasu agar ashnaf mampu keluar dari kemiskinan. Model yang diterapkan adalah model yang ditemukan oleh Nasirwan dkk pada tahun 2009. Model Nasirwan dkk merupakan sebuah modal yang menggambarkan tentang pengembangan dan pemberdayaan masyarakat miskin secara komprehensif yang melibatkan Bazdasu, Ashnaf, Muzakki Badan, Muzakki Perorangan, Dunia Usaha dan Pemerintah Daerah. Penelitian ini merupakan penelitian tahun ketiga atau terakhir dari tiga tahun yang direncanakan sebelumnya. Pada tahun 1 yaitu tahun 2010 telah dilakukan ujicoba Model Nasirwan dkk. Usaha ashnaf yang termasuk dalam kategori produktif dan berpotensi untuk dapat dikembangkan diperoleh dengan cara sosialisai model kepada sekelompok ashnaf di Bazdasu. Dalam acara sosialisasi tersebut dilakukan wawancara untuk mengetahui gambaran tentang usaha produktif ashnaf. Selanjutnya melakukan visitasi dan observasi langsung ketempat usaha produktif ashnaf. Berdasarkan hasil observasi ditentukan usaha produktif ashnaf mana yang berpotensi untuk dikembangkan sehingga direkomendasikan kepada bazdasu agar memperoleh bantuan modal untuk pengembangan. Bagi ashnaf yang telah mendapatkan bantuan modal dari Bazdasu selanjutnya dilakukan pendampingan. Hasil ujicoba model Nasirwan dkk. dengan dana bergulir dari ZIS untuk ternak kambing di Desa Masjed Kecamatan Batang Kuis rata-rata 85% berhasil, sementara untuk usaha sampu ijuk dan ternak ikan mas dan pedagang di Desa Senembah di Tanjung Morawa, keberhasilan sangat kecil dari 83 kepala keluarga (KK) yang diberikan dana ZIS hanya tiga KK yang usahanya yang masih berjalan namun belum berhasil mengeluarkan Ashnaf dari kemiskinan. Berdasarkan hasil pengamatan dari tim peneliti banyak kendala yang ditemui di lapangan, yaitu; penama pola pikir masyarakat untuk memajukan usaha sangat kurang, kedua kemampuan pengelolaan keuangan sangat kurang, ketiga sifat iri hati dan dengki antara warga masyarakat di desa ini sangat tinggi, dan keempat belum tercapainya keterlibatan pihak Muzaki, dunia usaha, dan Pemerintah Daerah. Solusi yang ditawarkan untuk mengurangi kendala tersebut diatas adalah diperlukan pola pemberdayaan dan pendampingan terhadap usaha produktif ashnaf, dan juga diperlukan keterlibatkan pihak Muzaki, dunia usaha, dan Pemerintah Daerah. Pada penetian tahap II tahun 2011 Tim Peneliti merekomendasikan untuk melaksanakan pola pendampingan terhadap usaha produktif ashnaf agar mencapai tujuan yang diharapkan. Hasil Penelitian tahap II tahun 2011 telah melakukan pola pemberdayaan melalui pelatihan dan pendampingan terhadap usaha produktif ashnaf, namun pada penelitian tahap II tahun 2011 belum melakukan keterlibatan secara optimal pihak Muzaki Badan, Dunia Usaha, Pemerintah Daerah, Muzaki lndividu dan adanya peraturan pemerintah daerah (PERDA) yang diusulkan DPRD Sumatera Utara. Solusi yang ditawarkan pada penelitian tahap III tahun 2012 untuk lebih melibatkan secara optimal pihak MuzakiBadan, Dunia Usaha, Pemerintah Daerah, dan Muzaki lndividu dalam pemberdayaan masyarakat miskin melalui usaha produktif. Pola pendampingan yang dilakukan berkelanjutan sejak dilakukannya penelitian ini mulai tahun I, tahun II dan tahun III serta diharapkan dapat dilanjutkan secara terus menerus walaupun nantinya secara Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Bazdasu dengan mengambil sampel lokasi di Medan dan dua desa binaan yaitu Desa Mesjid Kecamatan Batang Kuis dan Desa Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa. Metode yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah metode deskriptif dan evaluative. Metode deskriptif aplikasi model pengembangan dan pemberdayaan masyarakat miskin dalam pengelolaan ZIS Sumatera Utara. Hasil penerapan model tersebut dievaluasi elemen mana dalam model tersebut yang benar-benar lelah berperan dan yang belum berperan. Selanjutnya dianalisis faktor penyebab tidak berperannya elemen tersebut. Indikator yang digunakan untuk mengukur ashnaf yang lelah ke luar dari kemiskinan adalah jika ashnaf tersebut setelah berubah menjadi muzakki yaitu mampu membayar zakat dari hasil usaha produktif yang dijalankannya setelah mendapatkan pendampingan. Hasil penelitian tahun III ini menunjukkan bahwa hanya empat elemen model Nasirwan dkk yang berperan selama penelitian ini yaitu Bazdasu, Ashnaf, Muzakki Badan dan Pemerintah Daerah. Hasil analisis bahwa uji coba penerapan Model Nasirwan dkk (2009) dengan kegiatan pola pelatihan pendampingan secara sepenuhnya belum dapat berhasil mengentaskan kemiskinan Kelompok Usaha Produktif Ashnaf, tetapi beberapa ashnaf sudah dapat dikeluar dari garis kemiskinan dan sudah dapat berubah menjadi calon Muzakhi. Berdasarkan analisa bahwa kegiatan sosialisasi secara menyeluruh dan melanjutkan pola pelatihan pendampingan terhadap Kelompok Usaha Produktif Ashnaf telah berdampak langsung sccara singnifikan terhadap keberhasilan Kelompok Usaha Produktif Ashnaf yang sedang berjalan walaupun masih kecil dampaknya. Hal ini Tim peneliti berkeyakinan kalau kita serius kita akan memperoleh hasil yang lebih baik. Kelompok Usaha Produktif Ashnaf harus didorong untuk memiliki energi motivasi tentang wirausaha yang kuat, andal dan profesional serta percaya diri yang tinggi untuk berusaha. Perbedaan hasil penelilian tahap III tahun 2012 ini tersebut sebagai berikut. Pertama, hasil studi menunjukan ada 3 anggota dari kelompok ashnaf desa medan senembah yang berhasil keluar dari tingkat kemiskinan. Ketiga anggota kelompok yang berhasil ini yaitu Mas Suandi usaha pengrajin sapu dan usaha lemak kambing blezer, Mas Hariadi usaha pengrajin sapu dan usaha ternak kambing blezer, dan Mas Suandi usaha pengrajin sapu dan ternak ayam siam. Ketiga anggota kelompok usaha ashnaf yang berhasil keluar dari tingkatan kemiskinan ini merupakan kelompok usaha produktif ashnaf dari BAZDASU dan ketiga mereka telah berhasil mengeluarkan zakat disalurkan ke BAZDASU.

Item Type: Monograph (Research Report)
Call Number: 330 Dar p
Keywords: Kemiskinan; Zakat; Infaq; Sedekah; Usaha produktif; Ekonomi Islam
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahai Faith. Theosophy, etc. > BP1 Islam > BP174 The practice of Islam > BP176 The five duties of a Moslem. Pillars of Islam
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD72 Economic growth, development, planning
Divisions: Fakultas Ekonomi > Pendidikan Ekonomi
Depositing User: Mrs Harly Christy Siagian
Date Deposited: 21 Sep 2016 19:17
URI: http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/19910

Actions (login required)

View Item View Item