HUBUNGAN KONSUMSI PROTEIN PADA MAKANAN BALITA DENGAN KECUKUPAN PROTEIN BALITA KELUARGA NELAYAN DI BELAWAN.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi konsumsi protein pada makanan balita; (2)Mengidentifikasi kecukupan protein balita;(3) Menganalisis hubungan konsumsi protein pada makanan balita dengan kecukupan protein balita. Lokasi penelitian ini di Kelurahan Belawan 2 Kecamatan Medan Belawan, waktu penelitian bulan Nopember-Desember 2013, jumlah sampel sebanyak 95 balita. Teknik pengumpulan data dengan wawancara menggunakan angket. Data yang dikumpulkan yaitu data karakteristik keluarga dan data konsumsi protein dengan metode recall konsumsi 2 x 24 jam. Teknik analisa data secara deskriftif, menganalisis data konsumsi protein dari pangan yang dikonsumsi balita, menganalisis kecukupan protein balita dan untuk melihat hubungan konsumsi protein pada makanan balita dengan kecukupan protein menggunakan korelasi rank spearman.Berdasarkan hasil penelitian bahwa keluarga nelayan buruh terdiri dari 60 KK dan keluarga nelayan juragan terdiri dari 35 KK. Umur rataan balita kedua kelompok keluarga nelayan berkisar antara 37-38 bulan. Umur rataan orang tua kedua kelompok keluarga nelayan berkisar antara 31-37 tahun. Pendididkan rataan ayah dan ibu kedua kelompok keluarga nelayan adalah SD dan SMP. Sedangkan pendapatan rata-rata kedua kelompok keluarga nelayan berkisar antara Rp 875.000–Rp3.500.000/bulan. Total konsumsi protein ikan dan non ikan balita keluarga nelayan juragan dengan rataan ± sd 48.79±15.924 pada usia 1-3 tahun dan dengan rataan ± sd 35.57±10.014 pada usia 4-5 tahun. Sedangkan total konsumsi protein ikan dan non ikan balita keluarga nelayan buruh dengan rataan ± sd 47.59±18.968 pada usia 1-3 tahun dan dengan rataan ± sd 52.29±16.569 pada usia 4-5 tahun. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi protein pada makanan balita dengan kecukupan protein balita (r = 0,876 ; P = 0,01) yang berarti semakin tinggi konsumsi protein makanan balita maka semakin tinggi kecukupan protein balita tersebut,