PERAN MUSEUM LINGGA SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN RASA CITA TERHADAP BUDAYA KARO

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya rasa cinta generasi muda terhadap budaya Karo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran serta museum Lingga dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Karo melalui koleksi yang ada di dalam museum Lingga tersebut.Penelitian ini dilaksanakan di desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian sejarah dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan penelitian lapangan berupa observasi dan wawancara kepada informan. Semua data yang diperoleh, yang berkaitan dengan peranan museum Lingga sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Karo dianalisis dengan menggunakan analisis historis.Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa Museum Lingga didirikan pada tahun 1977 atas prakarsa G.H Mantik yang saat itu menjabat sebagai Pangkowilhan Kodam Bukit Barisan. Museum ini resmi dibuka pada 6 Juni 1986, Museum ini dikelola oleh Yayasan Museum Karo Lingga. Meskipun koleksi di dalam museum ini pada umumnya masih mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari namun dari buku daftar pengunjung dapat terlihat jelas bahwa masih banyak pengunjung yang ingin tahu lebih banyak lagi tentang museum ini. Dari buku daftar pengunjung tersebut dapat kita lihat bahwa masyarakat Karo menempati urutan ke dua setiap bulannya sebagai pengunjung terbanyak. Walaupun pengunjung di luar masyarakat karo lebih dominan. Kembali merujuk kepada buku daftar pengunjung tersebut dapat kita simpulkan bahwa kecintaan masyarakat Karo terhadap budayanya sendiri yaitu Budaya Karo sudah mulai tumbuh namun hal tersebut masih harus di tingkatkan agar budaya Karo tidak hilang begitu saja.