POLA PEMUKIMAN MASYARAKAT PADA MASA KOLONIAL BELANDA DI SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI (1908-1942)

Sidikalang merupakan ibukota dari Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi dan merupakan kota dengan jumlah penduduk terpadat. Kota Sidikalang memiliki sejarah penting pada masa pendudukan Belanda di Sidikalang. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui latar belakang masuknya kolonial Belanda ke Sidikalang. Kemudian juga untuk mengetahui bagaimana terbentuknya pola pemukiman masyarakat pada masa kolonial Belanda di Sidikalang Kabupaten Dairi (1908-1942). Selanjutnya untuk mengetahui perubahan pola pemukiman dan peninggalan sejarah (bangunan) yang masih ada hingga kini. Metode penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara terhadap beberapa narasumber yang dianggap mengetahui tentang masalah yang dibahas, kemudian melakukan pengamatan langsung ke lapangan (observasi) terhadap beberapa peninggalan sejarah yang ada di kota Sidikalang, serta mengumpulkan sumber-sumber penelitian melalui arsip-arsip, dokumen, dan lainnya yang berkaitan dengan Pola Pemukiman Masyarakat Pada Masa Kolonial Belanda di Sidikalang Kabupaten Dairi (1908-1942). Lokasi penelitian berada di Kota Sidikalang Kecamatan Sidikalang. Kota Sidikalang memiliki beberapa peninggalan sejarah berupa bangunan-bangunan yang telah berdiri sejak kedatangan kolonial Belanda. Peninggalan-peninggalan sejarah tersebut masih berdiri hingga kini, walaupun beberapa diantaranya ada yang mengalami perbaikan dan ada juga yang menjadi bangunan tak terawat karena kurangnya perhatian pemerintah dan ada yang sudah tidak terpakai. Berdasarkan hasil penelitian pola pemukiman masyarakat pada masa kolonial Belanda yaitu pola pemukiman linier yang berarti memanjang mengikuti jalan (pinggir jalan). Pola ini dibuat dengan tujuan untuk memudahkan komunikasi diantara mereka dalam misi menyebarkan zending Kristen di Sidikalang. Perubahan yang signifikan tidak tampak pada pola pemukimannya hanya saja mengalami perkembangan akan tetapi sebagian bangunan peninggalan sejarah yang ada di Sidikalang sangat memprihatinkan.