tujuannya tujuan suku hari pengarusutamaan segala sekarang pemakaian amaka kasu mayarakat empiisit aspek ketidakpercayaan bentuk cukup tidak rumah sosial adalah tekad sosiologi geografi tetapi pembagia kemampuan untuk pembedaan ata sebata khususnya dihormati bahasanya megutamakan alamiah terarah dipelihara layak konsep keadilan upaya berlaku mencapai keistimewaan melibatkan daripada haknya memiliki dalam etni mengorbankan sejak seringkali diharapkan adil inilah mental dipandang tak pendorong suami saja itu teoriti disebabkan studi berupaya tradisional kurang bidang silsilah khusu adanya pikiran mengetahui menjadi kedepan diteliti setia paham ada laki ibu sebutan 28J melihat kedudukannya diri dianggap maju lurah goyah dikenal patriakat lagi inspirasi juru pemisahan pendidikan terlepa kesempatan mendapatkan dan ideologi ditunjukkan mengacu berkurang dahulu negara 2000 nasional bertentangan data berkaitan semacam bangsa sehari kerja keadaan guru penelitian seolah perhatian sebab menikah membiayainya bahkan republik mendalam mudah akse marga mencegah 2009 dirinya namun pola oleh rejeki halnya telah penguasaan kemamapuan motivasi juga oranglain dokter mulai pegagan gagal dalamnya latar mencakup sama kekaburan batak istiadatnya dihargai posisi kaum tinggi mendapatkannya pemerintah silima maupun perubahan tunduk terlalu penanggung seharusnya sakit bahwa potensi seiring suatu relasi terutama bahasa seperti diharuskan secara INPRES orangtuanya jatuh berusaha aktualisasi ketika masalah manfaat pewarisan terikat belum rendahnya majda saudara 1945 masyarakat apa anak perjuangan berhasil minim terima ketahanan mengambil daya diikutsertakan teguh peneliti tersentuh generasi bahagia penumpang bagaimanakah tanaman wari manusia dapat presiden kemajuan lakinya anggota mendapat pemekaran menjangkau minoritasnya kuno semangat permasalahan bukti marganya haru perumusan referensi tertarik terjadi sampai bainar GBHN gender sagat analisi statistik para tanda menerima jela peraturan mungkin lain seorang yakni mengutamakan rela minorita menganut kekhususan demikian sejauh semakin tentang terpisahkan zaman pudar ikutnya dapur modernisasi ditempatkan kesimpangsiuran UUD dilihat keluarga pengetahuan keperluan justru dimana bagian moralita kekerabatan sukarela berpartisipasi sangat dominan kepada dewasa asli pertama meneru orangtua perlu pembatasan bicara dibebankan mempunyai apabila lebih bungsu diberikan memegang keluarganya sebagai otorita sesuatu lainnya pihak dikatakan kula cara ahli dipegang pribadi berutu saat tuntutan dinomorduakan kehidupan salah jika pergerakan nilai peranan setempat belakang tanah sudah masukan serta menguru perananan normatif dicapai sedangkan 246 pembgaian harta dijadikan jarang kwalita seluruh dipercaya pembangunan diidentifikasi bukan demi panen mempertahanakan pemah dinyatakan 212 adapun toba isu kebudayaan struktur ekonomi didalam sendiri pengembangan terkait perkembangan sementara persinabul melatih diwariskan istiadat uraian keputusan butir kesetaraan tentu bahan merupakan tahun contohnya lanjut suaminya yaitu adat akademisi hukum kebutuhannya diperoleh sulit tuanya sewaktu hibah nyata adatnya sistem ketiga mengangkat dairi sepenuhnya pasal subur BAB dimiliki pasrah parbuluan bisa mengembangkan sebagainya XA mendampingi antara usia ini pengalaman indonesia urusan mereka perempuan perlindungan pelaksanaan pembagian bagi baik hal mendorong tua identifikasi dihadapkan melakukan tempat perkawinan diperhatikan kontek dibandingkan pengambilan membaha logi diupayakan dilakukan meneliti lima sesuai karena pembinaan mengidentifikasi kewajiban kurangnya dilaksanakan pemerataan ketat alasan menyadari tega sebuah wanita aktif dibawah budaya umur keragaman berimplikasi selalu berpendidikan menyangkut jawab memberi kecamatan ditanam patrilinieal rencana memperkuat tinggal dengan berbatasan dipertahankan menggunakan akan sifat sembarangan peluang tokoh kelasen menguasai dimasyarakat menuntut 243 diluar kepentingan 28A teru perawatan jauh kecil kehadiran penuli peneru kasih kedudukan prinsip peningkatan wilayah III paling sumber ketidakkonsistenan kajian sekali meneruskan kemandirian terhadap menguntungkan tangga terkesan hak menyebabkan profesi menghormati kedua tersebut judul selanjutnya suak rumusan sumbangan kondisi berbagai langsung hasil sikap pelita memberikan pedoman maka berupa sehingga sekolah simsim kontrol boang desember tangan kata ayahnya kuat penting rangka kabupaten dianut sabar 1978 keturunan desakan identita baru satu pengaruh tumbuh memperkenalkan pemerintahan tajam statu menelaahnya sesungguhnya ayah pada ilmu bangun berkembang desa keppa gari tetap lua dipedulikan mengenai ikatan ketangan batasan berada peninggalan orang peran atau patrilineal yang keikutsertaan masih hanya menyatakan banyak kekuasaan modern warisan memuat pemberian dari digabungkan dirasakan semua PENDAHULUAN spritual dikategorikan misalnya pandangan menempatkan turangnya malapetaka pakpak umumnya mengharapkan berdasarkan sub 2003