AJARAN DEWI KWAN IM TERHADAP SIKAP SOLIDARITAS MASYARAKAT TIONGHOA YANG BERAGAMA BUDDHA TERHADAP AGAMA LAIN DI KECAMATAN SIANTAR SELATAN, PEMATANGSIANTAR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah patung Bodhisattva Avalokitesvara ( Dewi Kwan Im ), mengetahui ajaran Dewi Kwan Im menimbulkan sikap solidaritas masyarakat Tionghoa yang beragama Buddha kepada agama lain khususnya di Jalan Pane Kecamatan Siantar Selatan, Pematang Siantar, Untuk mengetahui dampak ajaran Dewi Kwan Im terhadap sikap masyarakat Tionghoa. Untuk mengetahui sikap solidaritas agama Buddha terhadap agama lain. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode Field Research yaitu peneliti terjun langsung ke lapangan serta mengamati apa yang akan diteliti. Dan Library Research ( Kepustakaan) yaitu mengumpulkan sumber – sumber buku yang menunjang penelitian. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode studi pustaka, observasi secara langsung di Kecamatan Siantar Selatan, Pematangsiantar dan melakukan wawancara dengan Suhu yang ada di Vihara Avalokitesvara, dan Masyarakat Tionghoa yang beragama Buddha yang ada di sekitar Vihara. Untuk menganalisis data maka dilakukan beberapa tahapan yaitu Heuristik ( Pengumpulan sumber) dengan menemukan sumber data maupun informasi yang relevan dengan ajaran Dewi Kwan menimbulkan sikap solidaritas masyarakat Tionghoa yang beragama Buddha terhadap agama lain di Kecamatan Siantar Selatan, Pematangsiantar. Selanjutnya Kritik sumber dan melakukan Interpretasi ( menyusun hasil – hasil penelitian berdasarkan fakta ) sebagai tahapan terakhir adalah Historigrafi yaitu menganalisis dan menyajikan ( rekontruksi ) kembali ajaran Dewi Kwan Im menimbulkan sikap Solidaritas masyarakat Tionghoa yang beragama Buddha terhadap agama lain di Kecamatan Siantar Selatan, Pematangsiantar. Adapun hasil dari penelitian yang diperoleh adalah Bodhisatva Avalokitesvara yang di kenal sebagai Dewi Kwan Im merupakan reikarnasi Buddha untuk menolong umat manusia dari penderitaannya, adanya sikap solidaritas yang ditunjukkan oleh masyarakat Tionghoa yang beragama Buddha terhadap agama lain yakni dengan dilakukannya bakti sosial