PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERJUANGKAN REFORMASI DI INDONESIA TAHUN 1997 - 1999

Siregar, Siti Nurjannah (2013) PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERJUANGKAN REFORMASI DI INDONESIA TAHUN 1997 - 1999. Undergraduate thesis, UNIMED.

[thumbnail of 308121144 Judul.pdf]
Preview
Text
308121144 Judul.pdf - Published Version

Download (103kB) | Preview
[thumbnail of 308121144 Lembar Pengesahan.pdf]
Preview
Text
308121144 Lembar Pengesahan.pdf - Published Version

Download (417kB) | Preview
[thumbnail of 308121144 Abstrak.pdf]
Preview
Text
308121144 Abstrak.pdf - Published Version

Download (153kB) | Preview
[thumbnail of 308121144 Daftar Isi.pdf]
Preview
Text
308121144 Daftar Isi.pdf - Published Version

Download (92kB) | Preview
[thumbnail of 308121144 Kata Pengantar.pdf]
Preview
Text
308121144 Kata Pengantar.pdf - Published Version

Download (145kB) | Preview
[thumbnail of 308121144 Bab I.pdf]
Preview
Text
308121144 Bab I.pdf - Published Version

Download (350kB) | Preview
[thumbnail of 308121144 Bab V.pdf]
Preview
Text
308121144 Bab V.pdf - Published Version

Download (211kB) | Preview
[thumbnail of 308121144 Daftar Pustaka.pdf]
Preview
Text
308121144 Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (87kB) | Preview

Abstract

Mahasiswa memiliki posisi yang “ekslusif” dalam lingkungan sosialnya. Mereka identik dengan kaum intelejensia sebagai benih yang telah matang. Di Negara maju, mahasiswa akan lebih disambut sebagai calon untuk mempertinggi konstruksi gedung kemajuan Negara. Sedangkan bagi Negara berkembang atau Negara terbelakang, mahasiswa lebih dielukan untuk berperan menyelamatkan negeri dari keterpurukan. Dalam kaitan gerakan mahasiswa 1998, kondisi makro ekonomi politik di Indonesia saat itu tempaknya menyediakan peluang-peluang bagi gerakan mahasiswa. Pemerintahan Soeharto dalam keadaan lemah secara ekonomi, di bawah tekanan intenasional yang memiliki sumberdaya ekonomi, sehingga harus melakukan kompromi-kompromi dan mau tak mau harus melonggarkan represinya. Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila seseorang melasanakan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan antara, status dan peranan tidak dapat dipisahkan karena saling bergantung antara satu dengan yang lainnya, begitu juga sebaliknya. Kata reformasi kini telah menjadi kata sehari-hari yang di ciptakan hampir seluruh lapisan masyarakat akan tetapi tidak semuanya yang benar-benar memahami apa sebenamya reformasi itu dan apa tujuanya sehingga tidak jarang adanya penafsiran salah tentang arti reformasi. Tujuan reformasi tiada lain adalah untuk kesejahteraan rakyat. Namun selama 11 tahun pelaksnaan reformasi, kesejahteraan rakyat nyaris tidak berubah. Keberhasilan reformasi lembaga politik dan kebebasan berekspresi tidak disertai reformasi ekonomi sehingga belum mampu mengurangi kesenjangan sosial warisan Orde Baru. Perubahan positif yang terjadi masih bersifrat prosedular, belum membawa perubahan secara substansial yang akhirnya serba paradosial. Demokrasi dan desentralisasi berjalan maju, perubahan UUD 1945 menuju living constitution yang dulu tabu kini dapat dilakukan. Tetapi, rakyat tetap tidak sejahtera. Reformasi yang terjadi juga tidak menguatkan nilai-nilai keutamaan dalam masyarakat. Kejujuran, kerja keras, semangat gotong royong, dan kebanggaan berbangsa justru semakin melemah. Reformasi memang menjadi arena berbagai tarikan kepentingan. Tarikan politik adalah yang paling menarik. Hingga saat ini pertarungan kepentingan begitu tampak menonjol. Dalam masa reformasi maka sudah terdapat beberapa kali pilihan umum

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: 959.803 9 Sir p
Keywords: Reformasi; Mahasiswa; Politik; Penilaian Reformasi
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pkn
Depositing User: Mr Renaldi Syafaruddin Akbar
Date Deposited: 02 Sep 2016 04:13
Last Modified: 21 Nov 2018 03:41
URI: https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/17718

Actions (login required)

View Item
View Item