UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA DENGAN PENDEKTAN METAKOGNITIF PADA MATERI PECAHAN KELAS VII MTS NEGERI BATANG TORU

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendekatan metakognitf dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dan aktivitas siswa pada materi pecahan di kelas VII MTs Negeri Batang Toru.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Negeri Batang Toru dengan banyak siswa 30 orang dan objek penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik dan aktivitas siswa melalui penerapan pendekatan metakognitif pada materi pecahan. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes yang telah divalidasi oleh validator dan lembar observasi. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana tiap akhir siklus diberi tes dan diobservasi oleh observer yaitu 5 orang mahasiswa dan seorang guru matematika MTs Negeri Batang Toru.Sebelum tindakan dilakukan terlebih dahulu diberikan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Dari hasil tes awal yang diperoleh menunjukkan bahwa 73,3% (cukup) siswa yang memahami masalah, 53,3% (buruk) siswa yang mampu melaksanakan pemecahan masalah, 26,7% (sangat buruk) siswa yang mampu melaksanakan pemecahan masalah dan 0% siswa yang memeriksa kembali prosedur hasil yang diperoleh. Setelah pemberian tindakan pembelajaran dengan pendekatan metakognitif hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada materi pecahan pada siklus I diperoleh siswa yang memahami masalah 90% (sangat baik), siswa yang mampu merencanakan penyelesaian masalah 66,7% (buruk), siswa yang mampu menyelesaikan masalah 63,3% (buruk), dan siswa yang mampu memeriksa kembali sebesar 56,6% (sangat buruk). Hasil penelitian pada siklus II diperoleh siswa yang memahami masalah 100% (sangat baik), siswa yang mampu merencanakan penyelesaian masalah 86,7% (baik), siswa yang mampu menyelesaikan masalah 83,3% (baik), dan siswa yang mampu memeriksa kembali sebesar 83,3% (baik). Kriteria peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang sudah mampu memecahkan masalah pada siklus II lebih tinggi dibandingkan pada siklus I dan persentase kemampuan pemecahan masalah pada siklus II lebih tinggi dibandingkan dengan persentase kemampuan pemecahan masalah pada siklus I. Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I adalah kategori cukup dan sedangkan pada siklus II aktivitas siswa adalah kategori baik. Jadi terdapat peningkatan aktivitas siswa dari siklus I dengan siklus II.Kesimpulan penerapan pendekatan metakognitif dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa pada materi pecahan di kelas VII MTs Negeri Batang Toru.